Kemenkes Pastikan Puskesmas-RSUD Siaga 24 Jam Selama Pemilu 2024
Kemenkes Pastikan Puskesmas-RSUD Siaga 24 Jam Selama Pemilu 2024
Puskesmaspahandutpky2018, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) akan siaga saat Pemilihan Umum 2024. Ini akan berlaku selama 24 jam.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan ini berlaku di semua fasyankes untuk melayani kasus darurat atau emergency.
“Fasyankes seperti puskesmas pahandutpky dan rumah sakit akan siaga 24 jam (pada) tanggal 14-15 Februari 2024,” kata dr Nadia.
“Ini di semua RSUD dan puskesmas pahandutpky perawatan di seluruh Indonesia,. Akan buka untuk kasus emergency, terutama RSUD,” lanjutnya pada https://puskesmaspahandutpky2018.com/, Rabu (14/2/2024).
dr Nadia mengungkapkan penyediaan layanan ini dilakukan demi mengantisipasi berbagai kejadian yang tidak diinginkan. Misalnya seperti kondisi gawat darurat, bencana alam, dan konflik sosial.
Selain itu, Kemenkes juga menyediakan Public Safety Center (PSC). PSC disebut merupakan layanan tanggap darurat yang bisa memberikan respons cepat yang bisa diakses di nomor 119.
Hal ini diupayakan demi menghindari kemungkinan risiko fatal pada petugas KPPS yang sebelumnya kerap dilaporkan, banyak dipicu kelelahan hingga tidak sempat makan.
“Kesiapan kegawatdaruratan saat ini kita mempunyai PSC namanya, jadi merupakan respons cepat. Memberikan respons kepada masyarakat yang membutuhkan dan juga petugas, jika terjadi hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan kesehatan,” kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dr Sumarjaya dalam keterangan tertulis yang diterima puskesmaspahandutpky2018.com, Rabu (14/2).
Selain untuk KPPS, layanan PSC ini juga bisa diakses masyarakat umum yang mengalami kondisi darurat, seperti kecelakaan atau situasi kritis.
Istirahat, Jangan Lupa Sarapan! Ini Pesan IDI untuk Pemilu Sehat Bebas ‘Drama’
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan anjuran bagi segenap IDI wilayah dan IDI cabang untuk menyiapkan tim medis terhadap penentuan lazim (pemilu) 2024 yang ditunaikan terhadap hari ini, Rabu (14/2/2024). Hal ini mempunyai tujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan persoalan kesegaran dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat.
“Selama aktivitas PEMILU 2024 berlangsung, kita menghimbau segenap jajaran IDI dan anggota, agar senantiasa memelihara netralitas dan memegang teguh Sumpah Dokter di dalam beri tambahan pemberian pelayanan kesehatan,” ucap Ketua Umum PB IDI, Dr dr Moh Adib Khumaidi, SpOT, melalui pesan yang di terima puskesmaspahandutpky2018.com, Selasa (13/2).
Selain itu, PB IDI terhitung beri tambahan sejumlah anjuran dan tips kesegaran untuk ditunaikan bagi penanggung jawab TPS, Petugas KPPS, terhitung bagi para pemilih. Hal ini untuk mengantisipasi agar kejadian tumbang para petugas KPPS yang kelelahan seperti terhadap pemilu pada mulanya tidak berlangsung lagi.
Berikut adalah anjuran dan tips berasal dari IDI sebagaimana disampaikan Ketua Umum PB IDI, Dr dr Adib.
1. Bagi Penanggung Jawab TPS
Memastikan wilayah TPS tidak pengap dengan sirkulasi hawa yang lancar
Menyediakan petugas medis dan tenaga kesegaran di tiap tiap radius khusus agar dapat melakukan tindakan cepat di dalam suasana darurat
Mendahulukan ibu hamil dan lansia
Menyediakan area sampah di wilayah TPS dan memelihara agar sampah tidak berserakan dan di dalam suasana tertutup agar tidak menyebabkan lalat dan jadi sumber penyakit
Menyediakan hand sanitizer
Melarang merokok dan rokok elektrik di dalam area / tenda TPS
2. Bagi Petugas KPPS Selama Menjalani Tugas
Tidak mengkonsumsi makanan pedas atau berlemak sebelum akan dan sesudah acara
Istirahat lumayan minimal 7-8 jam
Mengonsumsi buah atau suplemen vitamin C dan B
Tetap mengkonsumsi obat teratur jika menderita penyakit yang mewajibkan minum obat
Melakukan peregangan kepala, leher, bahu, pinggang, tangan di area duduk tiap tiap 30-60 menit sekali
Melakukan peregangan di luar area duduk (sedikit berlangsung dan bergantian dengan petugas lainnya) untuk melemaskan otot kaki, tiap tiap 2 jam sekali
Tidak mengkonsumsi minuman dan makanan yang punya kandungan soda dan alkohol, ataupun minuman berenergi
Membatasi minuman dan makanan manis dan juga gorengan
Rajin minum air putih agar suhu di dalam tubuh senantiasa terjaga
Mengenakan masker apabila kurang sehat
Bagi perokok agar kurangi intensitas merokok, dan bagi non perokok agar jauhi area merokok
Mengenakan topi apabila di area terbuka cahaya matahari
3. Bagi Para Pemilih
Sudah mengkonsumsi makanan / sarapan sebelum akan menuju TPS Kenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman
Gunakan masker bagi lansia dan ibu hamil dan juga bagi masyarakat yang berada di dalam suasana kurang sehat atau miliki tanda-tanda flu
Dianjurkan manfaatkan hand sanitizer sebelum akan dan sesudah pencoblosan
Dianjurkan tidak membawa anak-anak di bawah umur agar tidak amat banyak orang di dalam area yang terbatas
Segera ulang ke rumah dan tidak berdesakan di TPS agar sirkulasi hawa area TPS senantiasa terjaga
Desa Pahandut, Cikal Bakal Kota Palangka Raya
Desa Pahandut, Cikal Bakal Kota Palangka Raya
Puskesmaspahandutpky2018.com – Asal mula kota Palangka Raya bermula dari suatu Desa yang berada di tepian Sungai Kahayan, bernama Desa Pahandut. Di desa ini, masyarakat suku Dayak menggantungkan hidupnya pada sungai Kahayan yang membelah wilayah kota Palangka Raya.
Di Desa Pahandut pulalah pertama kalinya Sukarno menginjakkan kakinya di Kalimantan Tengah, tepatnya pada Juli 1957. Saat itu Sukarno datang meresmikan pembangunan Kota Palangka Raya di kawasan rimba raya tersebut sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Sukarno datang dengan menaiki perahu menuju Pahandut, yang berada di pedalaman Pulau Borneo bersama dengan beberapa pejabat negara dan duta besar kala itu.
Emiliana Enon Heryani, putri sulung Tjilik Riwut, Gubernur pertama Kalimantan Tengah yang saat itu juga mendampingi Sukarno mengatakan, Desa Pahandut kala itu masih banyak dikelilingi oleh hutan rimba. Penduduk Desa Pahandut pun bersorak gembira saat menyambut kedatangan seorang tamu besar dari Jakarta.
“Pakai kapal mereka itu dulu datang, terus itu di Tugu di muka kantor Gubernur itu dia meletakkan tiang, ditancapkan. Dengan jalannya belum aspal dengan pasir-pasir, rupanya masyarakat itu riang gembira. Diikat mobilnya pakai tali, ditarik oleh masyarakat ke Tugu itu,” kata Enon kepada Puskesmaspahandutpky2018 saat ditemui di Palangka Raya, Rabu (13/3/2024).
Kini, berselang 61 tahun sejak peristiwa saat itu, Desa Pahandut pun mulai berkembang. Berdasarkan pantauan Puskesmaspahandutpky2018 di lokasi, pertokoan dan rumah penduduk telah banyak dibangun di belakang tepian sungai Kahayan. Namun rumah-rumah kayu masih berdiri kokoh berjejer di tepian sungai Kahayan.
Rumah-rumah tersebut kini menjadi saksi sejarah cikal bakal berdirinya kota Palangka Raya. Masih eksisnya rumah-rumah tersebut lantaran masyarakat yang masih sangat bergantung dengan keberadaan sungai Kahayan sebagai sumber pencaharian mereka.
Budidaya ikan air tawar seperti nila dan patin menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar. Sungai Kahayan juga masih dimanfaatkan sebagai jalur transportasi penduduk menjemput hasil bumi dari Desa Bahaur di Kabupaten Pulang Pisau untuk kembali dibawa ke Palangka Raya dan dijual ke pasar.
Masyarakat juga memanfaatkan sungai Kahayan sebagai pra sarana wisata susur sungai Kahayan, dengan menggunakan kapal kelotok yang ukurannya bervariasi.